Tanpa
Khilafah, Penderitaan Kaum Muslimah Terbentang dari Negeri Syam Hingga Timur
Jauh
Tanpa
adanya perisai umat, penderitaan kaum Muslimah tidak kunjung usai. Bulan Maret
lalu menjadi bulan paling berdarah di Suriah, ratusan Muslimah dan anak-anak Suriah
dibantai di Syam, di pusat rumah Islam sendiri. Pada saat yang sama ratusan
ribu Muslimah Rohingya di Timur Jauh ditindas rezim tiran Myanmar, diusir dari
negerinya sendiri, hidup terkatung-katung hingga menjadi korban pengabaian para
penguasa Muslim. Sebagaimana yang dilansir ANTARA 21 April lalu Polisi
Indonesia menangkap 76 pengungsi Rohingya di Sampang, Madura dan di antara
mereka terdapat 13 orang perempuan dan 15 orang anak-anak. Menurut The Arakan’s Project,
diperkirakan 19.500 orang Rohingya, telah melarikan diri dengan perahu dari
Bangladesh dan Utara Arakan,
menuju negara-negara Asia Tenggara terdekat
dengan perkiraan 100 orang telah tenggelam di lautan selama proses tersebut. Kepedihan belumlah usai, bergeser
ke ujung timur di Timur Jauh, kita menyaksikan bagaimana ribuan kaum Muslimah
dan anak-anak Sulu ditindas di negerinya oleh rezim Kufar Filipina, kemudian pada
bulan Maret lalu menjadi korban nasionalisme buta pemerintah Malaysia di Sabah
karena menganggap kesultanan Sulu telah menginvasi Sabah wilayah territorial
Malaysia.
Inilah
deretan fakta penderitaan kaum Muslimah yang menyayat hati, terbentang dari
pusatnya Islam, negeri Syam, hingga ke negeri-negeri di Timur Jauh, di ujung
Timur dunia Islam. Mereka adalah korban tak berdaya dari predator-predator
penguasa Kufar yang dibiarkan eksis oleh sistem dunia yang diskriminatif
terhadap Umat Islam. Mereka juga telah diabaikan oleh para penguasa boneka Muslim
-sisa-sisa kolonial dari negara Kapitalis Barat- yang diaborsi rasa kemanusiaannya
oleh sistem dunia hari ini yang memuja sekulerisme dan Kapitalisme. Selama sistem
dunia masih seperti hari ini, maka penderitaan kaum Muslimah di sepanjang dunia
Islam niscaya tidak akan pernah berakhir, karena pangkal masalah dari semua penderitaan
ini tidak lain adalah tidak hadirnya Khilafah yang merupakan perisai bagi
umat Islam, yang akan
menghilangkan hegemoni kufar atas kaum Muslimin dan melindungi kehormatan
kaum Muslimah dan anak-anak
di seluruh dunia Islam.
Berangkat dari
panggilan Allah dan Rasul-Nya untuk melindungi kemuliaan Muslimah di Syam dan
di seluruh dunia Muslim, seperti sabda Rasulullaah Saw:
الْمُؤْمِنُ مَرْآةُ أَخِيهِ
وَالْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ وَيَحُوطُهُ مِنْ وَرَائِهِ
”Seorang Mukmin adalah cermin bagi saudaranya yang beriman;
dia melindunginya dari bahaya dan membelanya di belakang punggungnya.” [HR. Bukhari]. Maka Hizb ut
Tahrir, sebuah partai politik Islam internasional telah meluncurkan sebuah
kampanye yang sangat penting dengan mengadakan konferensi
perempuan tanggal 27 April 2013 besok di Amman, Yordania. Konferensi yang berjudul
“Bersegera Menegakkan Khilafah untuk Melindungi Perempuan Mulia Syam"
ini, meski fokus membicarakan penderitaan perempuan dan anak-anak Suriah akibat
pembantaian yang dilakukan oleh rezim pembunuh Assad, namun gagasan dan tawaran
yang diberikan konferensi ini sangat relevan dalam menjawab penderitaan
Muslimah di seluruh dunia termasuk kawasan Timur Jauh. Apalagi Syam adalah
rumahnya Islam, barometer perjuangan Islam hari ini karena revolusi Suriah di
Syam ini adalah revolusi Islam murni yang bertujuan untuk menegakkan Khilafah
dan menerapkan syariah secara kaffah. Sehingga kemenangan pada revolusi Syam
adalah kemenangan bagi seluruh umat Islam di dunia, dan kemenangan itu akan
senilai dengan darah murni nan suci ribuan nyawa tak berdosa yang ditumpahkan
di tanah Syam yang diberkati. Insya Allah dari Bumi Syam, Khilafah akan
membebaskan negeri-negeri Islam lainnya yang tertindas dan menyatukan
negeri-negeri Islam yang terpecah. Demikian sebagaimana janji para Mujahidin
ketika berikrar, “Wahai Rohingya, tunggulah, kami akan menolong Anda. Wahai
Gaza, kami akan membebaskan Anda. Wahai Masjid al-Aqsha, kami akan
menyelamatkanmu!” Allah Akbar!
Wahai kaum Muslimah Timur Jauh! wahai kaum Muslimah di Syam! Fajar Khilafah
telah demikian dekat dan kita adalah umat yang satu, nabi kita satu, bendera
kita satu dan perjuangan kita pun satu. Maka bergabunglah dengan perjuangan
demi tegaknya Khilafah Islam yang kedua yang akan membungkam siapapun yang
menyerang dan menodai kehormatan kaum Muslimah di seluruh dunia di bawah
kalimah Tauhid dan pemerintahan Islam. Insya Allah
Fika M. Komara, M.Si
Member Of
Central Media Office Hizb ut Tahrir
No comments:
Post a Comment