Iran ancam akan tutup Selat Hormuz
28 Desember 2011 20:45 WIB
Iran mengatakan mereka mungkin akan menutup salah satu jalur minyak  utama jika Barat meningkatkan sanksi terhadap Teheran terkait dengan  program nuklir.
Wakil Presiden Mohammad Reza Rahimi memperingatkan tidak setetes pun  minyak bisa melewati Selat Hormuz bila sanksi terhadap Iran ditambah.
Kepala Staf Angakatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayari mengatakan menutup selat tersebut adalah hal yang mudah.
"Menutup Selat Hormuz lebih mudah dibandingkan meminum segelas air,"  kata Laksamana Sayari kepada stasiun televisi Iran Press TV.
"Namun untuk saat ini kami belum merasa perlu menutup selat. Ada Laut  Oman yang berada di bawah kendali kami dan kami juga mengontrol transit  di perairan ini," jelas Sayari.
Selat Hormuz menghubungkan negara-negara penghasil minyak di Teluk  seperti Bahrain, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dengan  Samudera Hindia.
Sekitar 40% kapal tanker minyak dunia melewai selat tersebut. Sehingga  Selat Hormuz dikenal sbg chokepoint (titik sedak) jalur perdagangan  maritim dunia yg paling rawan dan strategis. Setelah itu juga dikenal  Selat Malaka yg menempati posisi kedua.
Komentar:
Pakar geopolitik energi, Dirgo D.Purbo pernah mengatakan gampang saja  membuat bangkrut AS dan China, yaitu dgn cara (1) embargo dan (2)  blokade. Embargo pasokan minyaknya dan blokade jalur perdagangan  maritimnya. Kedua langkah ini hanya bisa dilakukan oleh negeri-negeri  muslim karena semua kekayaan minyak bumi dan kekayaan jalur strategis  dunia dimiliki oleh Dunia Islam. Subhanallah!

SubhaanalLaah...
ReplyDeleteAllaah begitu menyayangi negeri-negeri Muslim. Jika saya negeri-negeri Muslim itu tau diri... maka nikmat bagi mereka akan ditambah dan ditambah lagi...