Visi Geospasial

Rasulullah Saw bersabda : “Allah memperlihatkan kepadaku seluruh penjuru bumi ini. Aku melihat bagian Timur dan Baratnya, dan aku melihat umatku akan menguasai apa yang telah Dia tunjukkan kepadaku”. (HR.Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Tuesday, September 27, 2016

Natuna, Laut China Selatan dan Tanah Ribath


Analisa #MuslimahGeospasial



Menjaga perbatasan negeri sangatlah penting dalam kacamata politik pertahanan Islam. Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali Imran 200).

Dalam Tafsir Jalalain diterangkan sebagai berikut:  Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dalam melaksanakan ketaatan, dalam menghadapi berbagai musibah, maupun dalam menghindari berbagai kemaksiatan, serta lebih bersabarlah kalian dalam menghadapi musuh-musuh kalian, janganlah musuh kalian lebih sabar daripada kalian, dan jagalah perbatasan kalian dengan menegakkan jihad fi sabilillah, bertaqwalah kalian kepada dalam berbagai situasi dan kondisi kalian, agar kalian beruntung di surga dan selamat dari siksa neraka.

Kepulauan Natuna adalah wilayah dengan nilai strategis sangat tinggi karena merupakan satu- satunya pulau terdepan yang secara geopolitik berbatasan dengan delapan negara, yakni Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Brunei, Tiongkok, Filipina, dan Taiwan. Letak Pulau Natuna yang sangat strategis di dekat wilayag konflik Laut Cina Selatan dengan sumber daya alam luar biasa, dimana kawasan ini adalah kawasan paling vibrant di Asia Pasifik hari ini. Hal ini menjadikan Natuna sangat strategis sekaligus sangat rawan invasi dan konflik.

Strategisnya wilayah Natuna ini sebagai perbatasan terdepan dan terluar mengingatkan pada sabda Rasulullaah Saw :

 “Ribath (menjaga perbatasan wilayah Islam dari serangan musuh-musuh Islam) sehari semalam lebih baik dari pada puasa sunnah dan shalat sunnah sebulan penuh, dan jika seorang murabith mati di tengah ia melakukan ribath, maka amal perbuatannya itu akan terus berpahala, dan ia diberikan rizqinya di surga kelak, serta tidak ditanya di dalam kubur (oleh malaikat munkar dan nakir)” (HR. Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
 “(ada) Dua mata yang niscaya kelak tidak akan tersentuh oleh api neraka, mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga malam (tidak tidur) demi menjaga keamanan umat Islam berjuang di jalan yang diridlai Allah” (HR. Tirmidzi).

Al Faqir, Fika Komara
27092016

No comments:

Post a Comment