Visi Geospasial

Rasulullah Saw bersabda : “Allah memperlihatkan kepadaku seluruh penjuru bumi ini. Aku melihat bagian Timur dan Baratnya, dan aku melihat umatku akan menguasai apa yang telah Dia tunjukkan kepadaku”. (HR.Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Wednesday, April 25, 2012

KONFERENSI INTELEKTUAL MUSLIMAH UNTUK BANGSA




Semua bangsa tentu mendambakan lahirnya generasi berkualitas demi kejayaan peradaban mereka. Mereka tentu mengupayakan lahirnya generasi cemerlang, generasi  yang tidak hanya memiliki keahlian, melainkan juga memiliki kepribadian istimewa yang ditunjukkan oleh integritas pada nilai-nilai kebenaran. Kepribadian yang merupakan perwujudan pola pikir dan pola sikap yang benar dan luhur.  Generasi cemerlang akan membawa negaranya menjadi negara besar, kuat, dan terdepan. Generasi yang tidak akan menggadaikan negerinya diperas dan dijajah oleh penjajah asing demi untuk memperkaya diri, keluarga, atau kelompoknya. Sebaliknya, akan berani dan rela berkorban untuk melindungi negerinya dari cengkraman penjajahan dalam bentuk apapun.
Banyak pihak mengandalkan sektor pendidikan untuk menyelesaikan masalah generasi ini dengan alasan pendidikan lah yang mampu melahirkan generasi yang lebih baik, atau karena pendidikan adalah pilar peradaban.  Pendapat seperti ini tidak sepenuhnya keliru, namun memiliki beberapa kelemahan yaitu:
  1.  Kehidupan bermasyarakat dan bernegara adalah sekolah besar bagi generasi.
  2. Pendidikan tidak akan terlepas dari aturan perundang-undangan yang lahir dari sistem politik dan kualitasnya  tidak akan pernah terlepas dari kemampuan pembiayaan pendidikan yang ditentukan oleh pengelolaan sistem ekonomi
Nilai-nilai yang akan ditransfer kepada generasi melalui keluarga dan masyarakat seharusnya ditransfer juga dan dikristalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bukan malah sebaliknya, dihancurkan ketika generasi mulai masuk dalam partai politik, pemerintahan, lembaga-lembaga perekonomian, atau berbagai sektor lain, karena ternyata nilai atau pemikiran mendasar yang membangun sektor-sektor kehidupan itu ternyata berasal dari peradaban yang rendah Kapitalisme Sekuler.
Karena itu, perbaikan sektor pendidikan tentu harus ditunjang dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang baik, sistem politik dan sistem ekonomi yang kuat serta legalisasi undang-undang yang mendukung cita-cita tersebut.
Dengan kesadaran itulah, agenda besar Konferensi Intelektual Muslimah untuk Bangsa ini lahir di tengah keprihatinan terhadap kondisi generasi muda di Indonesia, negeri dengan penduduk mayoritas muslim, namun ajaran Islam yang luhur tidak terlihat membentuk peradaban bangsa ini. Konferensi ini sangat istimewa karena di dalamnya ada persembahan karya untuk perbaikan bangsa yang berasal dari tangan perempuan-perempuan pilihan, yakni kaum intelektual perempuan muslim yang mendedikasikan hidupnya untuk perubahan. Karena sebuah keyakinan bahwa di tangan perempuan-lah generasi cemerlang akan terbentuk.
Karya monumental ini terangkum dalam sebuah BUKU yang berjudul :
“Jalan Baru Intelektual Muslimah (Visi Politik Pembebas Generasi)”
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menganggap perlu diadakan pembahasan yang lebih mendalam dalam memahamkan kaum intelektual terhadap karya buku yang menawarkan solusi bagi perbaikan generasi secara tuntas ini. Sebuah karya yang dipersiapkan sebagai jawaban atas pencarian solusi terhadap rusaknya generasi yang dihasilkan oleh sistem pendidikan pragmatis berorientasi pasar. Harapannya karya ini bisa memberi inspirasi bagi para intelektual perempuan di semua bidang untuk berjuang bersama bahu membahu  melahirkan generasi cemerlang menuju negara yang besar, kuat dan terdepan.
  •  Konferensi Intelektual Muslimah untuk Bangsa
  • Ahad, 20 Mei 2012, mulai pukul 08.00-15.30 WIB
  • Bertempat di Graha Sabha Widya, Komplek Wisma Makara, Universitas Indonesia.

No comments:

Post a Comment