Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan dengan sejumlah 17.508 pulau-pulau besar dan kecil. Total luas wilayah Indonesia adalah sembilan juta kilometer persegi; terdiri dari tiga juta kilometer persegi dalam bentuk daratan pulau-pulau, tiga juta kilometer persegi perairan laut kedaulatan (sovereignity) yaitu perairan di antara atau sekeliling pulau-pulau tersebut, serta tiga juta kilometer persegi lagi berupa perairan laut yang mengelilingi laut kedaulatan sebagai sabuk sebesar 200 mil laut dengan hak berdaulat (sovereign rights) di atas maupun di bawah permukaan, serta lapisan bawah dasar lautnya. [1]
Ditinjau dari konstelasi geografis, posisi Indonesia sangat strategis karena berada pada posisi silang dunia yakni berada di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta di antara Benua Asia dan Benua Australia, yang juga merupakan jalur lalu lintas dunia baik laut maupun udara yang sangat padat.
Posisi Indonesia membentang di khatulistiwa, dari 95 derajat Bujur Timur sampai dengan 141 derajat Bujur Timur, serta dari 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11 derajat Lintang Selatan. Dengan panjang garis pantai pulau-pulaunya kurang lebih 81.000 kilometer. Di sepanjang garis pantai tersebut terdapat landas kontinen yang merupakan lanjutan daratan pantai yang menjorok ke luar sampai sejauh 200 mil laut. [2]
Kondisi geopolitik Indonesia sangat sarat dengan unsur-unsur strategis, dari unsur sumber daya alam hingga sea lanes of communication (SLOC). SLOC atau jalur-jalur pelayaran/perhubungan aut tersebut secara politik dan ekonomi sangat strategis, karena menyangkut kelangsungan hidup berbagai negara. Jalur laut tersebut membentang dari Teluk Persia ke arah barat menuju Eropa Barat, dan ke arah Timur menuju Asia Timur dan Amerika Serikat. Jalur ini merupakan bentangan garis energi minyak dan gas bumi yang tidak boleh terputus, karena hal tersebut sangat berkaitan dengan industri negara-negara maju. Dari 7 (tujuh) selat strategis di dunia, 4 (empat) di antaranya berada dalam wilayah kedaulatan Indonesia. Dengan demikian lautan Nusantara menjadi lautan yang kedudukannya sangat strategis tapi juga rawan keamanan dan bahaya ekologis. [3]
Jika uraian di atas dikontekstualisasikan dengan kondisi geostrategik Indonesia maka bisa dilihat posisi geostrategis Indonesia, antara lain :
1) Indonesia menjadi bagian penghubung penting dari Eurasian Blue Belt.
2) Indonesia mengambil peranan sangat besar dalam Global Logistic Support System dan khususnya terkait dengan SLOCS (Sea Lanes Of Communications) dan COWOC (Consolidated Ocean Web Of Communication).
3) Wilayah lautan dan ALKI Indonesia menjadi penghubung penting dalam HASA (Highly Accesed Sea Areas) dimana ketiga lautan yaitu India, Southeast dan South Pacific bertemu didalamnya
4) Terkait dengan World Shipping yang melintasi ALKI dengan muatan Dry Cargo maupun Liquid Cargo. [4]
No comments:
Post a Comment